Sejarahinternasional – Makam Wabah Hitam di Tower of London akhirnya terungkap dalam penggalian arkeologis terbesar yang di lakukan dalam empat dekade terakhir. Para arkeolog Inggris menemukan hingga 50 kerangka manusia terkubur di sekitar Chapel Royal St. Peter ad Vincula—sebuah tempat sakral yang terletak di dalam kompleks Tower of London. Penemuan ini memicu perhatian luas karena mengindikasikan adanya situs pemakaman massal yang sebelumnya tidak tercatat dalam dokumen sejarah resmi.
Makam Wabah Hitam ini di yakini berasal dari abad ke-14, periode saat Eropa di landa pandemi mematikan yang di kenal sebagai Black Death atau Wabah Hitam. Para peneliti meyakini bahwa kerangka-kerangka tersebut bukan milik bangsawan atau tokoh terkenal. Melainkan masyarakat biasa yang menjadi korban langsung pandemi tersebut.
Jejak Kehidupan Lewat Barang-barang Pribadi
Makam Wabah Hitam tidak hanya berisi tulang belulang, tetapi juga benda-benda yang memberi petunjuk berharga tentang kehidupan masa lalu. Di antara sisa-sisa jenazah, ditemukan berbagai artefak seperti jar berisi arang, jarum jahit. Bahkan meriam mini—barang-barang yang menunjukkan beragam status sosial dan kemungkinan asal-usul multikultural dari para korban.
“Smoky, Burnt, Caramelized: Saat ‘Hangus’ Jadi Cita Rasa Premium”
Penemuan ini memperkuat teori bahwa pandemi tidak mengenal kasta, dan bahwa bahkan di tengah tragedi besar. Manusia tetap membawa serta elemen-elemen penting dari kehidupan sehari-hari mereka. Setiap benda yang ditemukan sedang diteliti secara cermat untuk memahami fungsi serta konteks penggunaannya dalam kehidupan masyarakat abad pertengahan.
Analisis DNA dan Harapan Baru dalam Ilmu Sejarah
Tim peneliti kini tengah melakukan analisis DNA untuk mengonfirmasi apakah individu-individu dalam Makam Wabah Hitam benar merupakan korban pandemi besar itu. Jika terbukti, temuan ini bisa memberi wawasan baru tentang bagaimana wabah menyebar, siapa saja yang terdampak, dan bagaimana populasi kota seperti London menghadapi bencana yang mengubah arah sejarah Eropa.
Studi genetik juga akan mencoba mengungkap asal usul geografis para korban. Beberapa hipotesis awal menyebutkan bahwa mereka mungkin berasal dari komunitas migran atau pekerja pelabuhan yang tinggal dekat tembok luar Tower. Jika benar, maka Makam Wabah Hitam ini menjadi bukti nyata tentang mobilitas dan keberagaman populasi di London abad ke-14.
Makam Wabah Hitam di Tower of London membuka kembali bab penting dalam sejarah kota dan dunia. Ia bukan sekadar situs arkeologi, tetapi juga pengingat akan ketahanan manusia di tengah bencana besar. Dalam kerangka batu dan debu waktu, kita belajar lagi bahwa sejarah tidak pernah benar-benar terkubur—ia hanya menunggu untuk ditemukan kembali.