Sebelum Columbus berlayar pada 1492, orang-orang Viking sudah lebih dahulu menjelajahi Amerika Utara. Salah satu penjelajah Viking paling terkenal, Leif Erikson, mencapai pesisir Amerika Utara sekitar tahun 1000 Masehi. Bersama rombongannya, Erikson mendarat di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Kanada bagian timur dan mendirikan pemukiman yang disebut Vinland.
Penemuan Erikson terjadi jauh sebelum perjalanan Columbus. Walaupun catatan sejarah tentang perjalanan Erikson terbatas, bukti arkeologis yang ditemukan di Kanada, seperti situs-situs Viking, menguatkan fakta bahwa penjelajahan Viking ke Amerika Utara berlangsung jauh lebih awal dari yang diperkirakan. Penemuan ini memperlihatkan bahwa orang-orang Viking memang sudah menginjakkan kaki di benua Amerika jauh sebelum Columbus.
Karena bukti arkeologis yang ada, banyak sejarawan berpendapat bahwa Leif Erikson, bukan Columbus, yang sebenarnya orang pertama yang menemukan Benua Amerika. Dalam perjalanan tersebut, Erikson tidak hanya menjelajah, tetapi juga melakukan kontak dengan penduduk asli yang ada di sana. Meskipun perjalanan Columbus lebih terkenal, khususnya karena dampaknya bagi penjelajahan Eropa, tidak bisa dipungkiri bahwa Viking memiliki peran besar dalam sejarah penemuan Amerika.
Fakta ini membuktikan bahwa sejarah penemuan Benua Amerika jauh lebih kompleks daripada yang kita bayangkan sebelumnya. Leif Erikson mungkin tidak mendapatkan pengakuan yang layak, tetapi kontribusinya dalam perjalanan sejarah sangat penting.